Home » Tips » Gejala Kecanduan Game pada Anak

Gejala Kecanduan Game pada Anak

Membiarkan anak terlalu sering bermain game bisa membuatnya menjadi kecanduan game.

Bermain game di ponsel, komputer, atau tablet bisa menjadi sarana hiburan bagi anak untuk mengisi waktu luangnya. Tidak hanya itu, bermain game juga dapat mengasah keterampilan anak dalam memecahkan masalah, melatih jiwa kepemimpinan, dan menambah wawasannya. Namun membiarkan anak terlalu sering bermain game bisa membuatnya menjadi kecanduan game. Hal ini dapat berdampak buruk bagi tumbuh kembang dan kehidupan sosialnya. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk mengenali apa saja gejala kecanduan game pada anak dan cara mengatasinya.

Supaya anak terhindar dari kecanduan game, orang tua harus jeli terhadap perubahan perilaku yang ditunjukkan anak. Berikut ini adalah gejala kecanduan game pada anak yang perlu dikenali:

  • Menghabiskan banyak waktu untuk bermain game
  • Merasa gelisah jika tidak bermain game
  • Menolak bermain bersama teman di luar rumah
  • Menolak melakukan hal yang sebelumnya disukai untuk bermain game
  • Bermain game menjadi prioritas dibandingkan aktivitas lainnya
  • Marah atau mengamuk ketika diminta berhenti bermain game
  • Siklus tidur tidak teratur
  • Kehilangan nafsu makan
  • Prestasi di sekolah menurun
  • Sering mengeluh sakit pada kepala, leher, dan punggung atas
  • Mudah tersinggung dan marah saat bersosialisasi atau bahkan kepada orang tua
  • Berbohong pada orang tua perihal berapa lama waktu yang dilakukan untuk bermain game
  • Mood menjadi lebih baik hanya dengan bermain game
Gelaja anak kecaduan game online

Bagaimana Game dapat Menyebabkan Kecanduan?

Dilansir dari laman Mayo Clinic, bermain game secara terus-menerus dapat menimbulkan gairah atau kepuasaan yang berlebihan. Kondisi ini terjadi karena terjadinya pelepasan dopamin di otak, yakni hormon yang merangsang perasaan senang ketika mencapai kesuksesan atau kemenangan.

Dopamin juga membantu mempertahankan minat dan perhatian anak. Pelepasan hormon dopamin inilah yang nantinya bisa memicu anak untuk bermain game terus-menerus. Jika penyakit mental ini dibiarkan, pelepasan dopamin akan semakin banyak hal ini tentu menimbulkan efek kecanduan yang semakin parah.

Semakin muda anak, semakin rentan dia terhadap efek negatif game dan kecanduan game. Anak-anak di bawah usia 10 tahun sangat rentan terhadap perilaku agresif yang mereka pelajari dari video game. Untuk itu perlunya pengawasan dari orangtua agar si anak tidak berlebihan dan menjadi ketergantungan pada game.

Apabila anak anda sulit diberitahu berkaitan dengan dampak negatif game, maka kita bisa arahkan mereka ke permainan game yang sifatnya mendidik, sesuai hobby dan kalo bisa bermain game bisa menghasilkan uang. Tentunya, untuk mengarah ke sana, para orangtua harus bisa memilih agen game online yang tepat.

Game Online

Sumber informasi game online terupdate di Indonesia